SANGATTA. Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi Bahrun. Putra daerah itu berhasil meraih peringkat kedua secara nasional dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXV Tahun 2025. Pencapaian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Kutim.
Ardiansyah menyebut inovasi yang diusung Junaidi bukan sekadar karya individu, tetapi bentuk nyata kontribusi sumber daya manusia Kutim di tingkat nasional. Menurutnya, program “Cap Jempol Stop Stunting” yang dikembangkan Junaidi merupakan gebrakan penting dalam percepatan penanganan stunting.
“Ia mampu menunjukkan potensi terbaik Kutim. Inovasi ini bisa menjadi contoh baik di tingkat nasional dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ungkap Ardiansyah.
Ia menilai keberhasilan tersebut sekaligus membuktikan bahwa SDM Kutim mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.
Ardiansyah juga berharap inovasi tersebut dapat menjadi pilot project nasional. Ia menekankan bahwa inovasi penurunan angka stunting sangat relevan dengan agenda pembangunan daerah, khususnya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Program itu, menurutnya, patut diadopsi lebih luas karena berbasis data by name by address yang akurat.
Ardiansyah menegaskan bahwa prestasi Achmad Junaidi membawa dampak positif bagi pemerintah daerah. Selain meningkatkan citra Kutim, pencapaian ini menginspirasi pejabat lain untuk terus berinovasi demi kemajuan daerah.
“Ini menjadi bukti bahwa kita punya kemampuan besar yang harus terus dikembangkan,” tutupnya.